Mempunyai anak merupakan anugerah terindah dan tak terhingga dari Allah
SWT. Kehadirannya sudah pasti akan dibarengi dengan rezeki dan keberkahan dari
Allah SWT. Allah Swt telah berfirman di dalam Al - Qur’an Surat Hud ayat 6, “Dan
tidak ada satu makhluk melata pun di bumi ini, kecuali Allah-lah yang
menanggung rezekinya.” Ada pula dalam QS. Al-Ankabut ayat 60, “Berapa banyak hewan yang tidak dapat
membawa (mengurus) sendiri rizkinya tapi Allah lah yang memberikan rizkinya dan
juga memberikan rizki kepada kalian.”
Rasulullah SAW pun telah menyampaikan dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa rezeki dan ajal manusia sudah
ditentukan ketika kita berusia 120 hari di dalam kandungan. (HR. Bukhari, no.
6594 dan Muslim, no. 2643)
MasyaAllah, jika demikian, apatah
pantas kita mengeluh? Mengeluh dengan keadaan sekarang ini? Menyalahkan kondisi
pandemi yang memang juga atas kehendak-Nya? Dan akhirnya, kita berburuksangka
kepada Allah swt bahwa rezeki kita sulit, anak – anak kita akan Allah tinggalkan
dan tidak dikarunia rezeki??
No, no, no!! that’s
wrong!!.
Rezeki dari Allah swt semata-mata tidak hanya berupa harta melimpah yang
kemudian membuat diri menghabiskan waktu saat memburunya untuk memakmurkan
hidupnya. Karena arti rezeki sesungguhnya adalah segala hal yang bermanfaat dan
menyenangkan bagi penerimanya.
Anak – anak yang hadir ditengah kehidupan kita
merupakan rezeki dari Allah swt. Ia adalah satu di antara perantara yang Allah jadikan
sebagai sumber rizki. Anak-anak menjadi pengundang rezeki bagi orang tuanya!
Apabila anak-anak itu menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah, yang tumbuh dalam ketaatan beribadah kepada Allah Swt,
maka semakin bertambahlah karunia yang Allah berikan kepada kedua orang tuanya.
Hidup menjadi semakin berkah dengan kehadirannya.
Bisa jadi, kerja keras orang tua dalam mendidik
anak-anaknya menjadi hamba-hamba Allah yang shalih
dan shalihah
akan menjadi sebab semakin bertambahnya rezeki dan barokah. Ditambah lagi, jika
anak – anak tumbuh menjadi para penghafal al-qur’an maka kelak orang tua akan
memanennya, ia akan dianugerahi mahkota dan jubah kehormatan kelak di hari
kiamat. Karena orang tua yang sungguh-sungguh mendidik anak-anaknya dalam
ketaatan kepada Rabb-nya, berarti ia
telah bertakwa kepada Allah Swt dan surgalah tempat yang pantas baginya.
Siapa yang menghafal
al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota
bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua
orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia.
Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian
semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan
al-Quran.”
(HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).
Maka, termasuk dalam hal memilihkan sekolah dan
tempat belajar yang tepat untuk anak - anak, sangat dibutuhkan peran serta orang tua. Betapapun
sulit dan besarnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya, ketika kita niatkan
untuk Allah Swt insyaAllah akan diberikan-Nya kemudahan. Inna Ma’a Al-‘Usri Yusro, bersama kesulitan ada kemudahan. (QS. Al
Insyirah : 6).
Teringat pesan dari KH. Ahmad Bahauddin Nursalimi atau
yang akrab dengan panggilan “Gus Baha”, beliau mengatakan, “Pandangilah anak – anak kita sebagai penerus sujud kepada Allah,
penerus mentauhidkan Allah, penerus perjuangan agama Islam. Jika demikian,
berapapun biaya yang kita keluarkan untuk anak kita, pada hakikatnya kita
membiayai agama Allah”.
Maka, kita tidak boleh ragu dengan rizki yang
sudah dijamin oleh Allah. Kita harus yakin kepada-Nya. Tidaklah mungkin Allah
mendzalimi hamba-hamba-Nya. Sungguh, teramat mudah bagi Allah untuk melimpahkan
rezeki bagi diri dan anak-anak kita. Anak – anak adalah sebab datangnya Rizki
bagi orangtuanya. Wallahu ‘alam
bish-shawab.
*) Muhammad
Anwar, S.Pd.I, Kepala Sekolah SMP IT Taqiyya Rosyida
No comments:
Post a Comment